Tak lama lagi ajang sepak bola
paling bergensi se-Asia Tenggara, Piala AFF 2016 akan digelar mulai bulan
November hingga Desember 2016. Tentunya hal ini menjadi daya tarik tersendiri
bagi seluruh masyarakat se-Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Karena pada
beberapa waktu lalu sepakbola Indonesia di bekukan oleh Federasi Sepak Bola
International (FIFA).
Hal ini membuat masyarakat serta para pemain gusar
lantaran sepak bola Indonesia di hentikan, baik itu ajang Nasional maupun
International. Ajang Piala AFF tahun ini menjadi sarana untuk menunjukan kepada
dunia bahwa Sepak Bola Indonesia tetap terus berkembang dan menunjukan kualitas
permainannya setelah menghadapi beberapa masalah internal.
Timnas Indonesia sendiri akan di
asuh oleh pelatih yang pernah mengantarkan Indonesia ke babak final pada AFF
tahun 2011, Alfred Riedl. Dalam mengatur pola permainan Timnas Indonesia ini,
Alfred Riedl akan menggunakan permainan menyerang dengan formasi 4-4-1-1.
Memanfaatkan kelincahan Andik Vermansyah, Evan Dimas serta
ketajaman Boaz Salosa, Indonesia diyakini memiliki keistimewaan dalam
menyerang.
Alfred Riedl beserta stafnya memiliki sedikit
kendala dalam meracik tim terbaik Indonesia. Riedl baru ditunjuk menjadi
pelatih Timnas sekitar bulan Juli lalu. Hal ini diperparah dengan pembatasan
jumlah pemain dari sebuah klub yang boleh ia panggil ke dalam skuat (dua
pemain).
"Kebijakan yang kami hadapi
ini memang menjadi masalah. Ini menyulitkan kami, karena ketika kami ingin
pemain A, kami tak bisa memanggilnya karena kami sudah mendapat pemain B dan C
dari klub yang sama," ujar pria asal Austria tersebut.
Tentu bukan tanpa alasan Riedl,
sebagai sosok yang nantinya akan bertanggung jawab atas hasil di Piala AFF,
memilih ‘bermain aman’. Ia tahu bahwa ketiga lawan di fase penyisihan grup
memiliki waktu persiapan lebih panjang dan tanpa mendapatkan kendala berupa
sanksi dan pembatasan pemain.
Thailand
merupakan satu-satunya tim ASEAN yang berhasil menembus putaran ketiga
Kualifikasi Piala Dunia 2018. Kendati belum meraih satu pun kemenangan dari
tiga pertandingan yang sudah dijalani, mereka memiliki pengalaman bersaing
dengan tim-tim kuat Asia, seperti Jepang dan Arab Saudi.
Lalu
ada Filipina sebagai tuan rumah, mereka tentu tidak ingin kehilangan muka di
depan pendukungnya sendiri. Mereka juga masih mempertahankan skuat yang
mayoritas sama seperti ketika mereka menembus babak semifinal Piala AFF 2014.
Kekuatan mereka menjadi salah satu yang paling diperhitungkan di kompetisi
nanti.
Sementara
Singapura masih tetap menjaga konsistensi permainan mereka. Berhasil mengoleksi
empat trofi menjadikan tim sepakbola Singapura ini patut di perhitungkan para
pemain lawan.
Dari
dua laga uji coba yang sudah dijalani, performa Timnas Indonesia bisa dibilang
cukup memuaskan. Menang 3-0 melawan Malaysia dalam waktu persiapan yang singkat
membuktikan bahwa pemain Indonesia mudah untuk beradaptasi dan bekerja sama
dengan baik. Meski memiliki beberapa catatan, seperti koordinasi pergerakan
pemain dan transisi dari bertahan ke menyerang.
Kejadian
menarik lainnya juga tersaji dalam laga melawan Vietnam di Stadion Maguwoharjo
akhir pekan kemarin. Setelah tertinggal dua gol terlebih dahulu, Boaz Salossa
dkk. mampu menjaga konsentrasi dan meningkatkan intensitas permainan untuk
mengejar ketertinggalan. Alhasil, Pressing ketat yang (beberapa kali) mereka
lancarkan pun terbukti membuat para pemain Vietnam kesulitan mengembangkan
permainan. Dan di akhir pertandingan Indonesia mampu menahan Vietnam dengan
skor 2-0.
Kiper :
Andritany Ardhiyasa, Persija Jakarta
Dian Agus Prasetyo, Pusamania Borneo
FC
Teguh Amiruddin, PS TNI
Belakang :
Indra Kahfi Ardyaksa, Bhayangkara FC
Fachruddin Wahyudi Aryanto, Sriwijaya
FC
Muhammad Abduh Lestaluhu, PS TNI
Beny Wahyudi, Arema Cronus
Abdul Rachman, Persiba Balikpapan
Dominggus Fakdawer, Persipura
Rudolof Yanto Basna, Persib
Hansamu Yama Pranata, Barito Putera
Tengah :
Rizki Rizaldi Pora, Barito Putera
Bayu Pradana Andriatmoko, Mitra Kukar
Septian David Maulana, Mitra Kukar
Irsyad Maulana, Semen Padang
Zulham Malik Zamrun, Persib
Ichsan Kurniawan, Sriwijaya FC
Evan Dimas Darmono, Bhayangkara FC
Dedi Kusnandar, FC Sabah Malaysia
Arthur Barrios Bonai, Perseru Serui
Depan:
Irfan Haarys Bachdim, Hokkaido
Consadole Sapporo
Boaz Theofillius Erwin Solossa,
Persipura
Lerby Eliandry Pong Babu, Pusamania
Borneo FC
Ferdinand Alfred Sinaga, PSM Makassar