--> Skip to main content

Karomah Habib Rizieq dalam Aksi Bela Islam


4 November merupakan peristiwa besar yang tidak akan pernah bisa kita lupakan. Aksi Damai oleh 500 Ribu peserta itu memiliki makna tersendiri bagi Umat Muslim di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Setelah melakukan aksi secara damai dari setelah Jum'atan hingga Maghrib. Para peserta Aksi Damai 4 November itu enggan membubarkan diri dari tempat, karena belum menemui Presiden Jokowi. Karena belum membubarkan diri hingga Isya' akhirnya Aparat kepolisisan mulai menembakan gas air mata kepada masa, sasarannya tak terkecuali menuju mobil komando. kericuhanpun tak terelakan, Selain ke arah pohon, tembakan juga dilesatkan ke atas jamaah Aksi Damai yang berbaris rapi di sayap kanan, sejajar dengan mobil komando yang dinaiki oleh para Habaib, ulama, dan kiyai.

Seketika setelah mendengar suara ledakan, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habieb Rizieq Syihab langsung beteriak lantang. Laki-laki yang sedari siang tak henti-hentinya mengajak masa untuk berdzikir dan menyampaikan tuntutan kepada pemerintah ini seperti tidak memiliki rasa lelah.

Ia berteriak dengan sangat lantang, meski aparat keamanan tidak menghiraukan dan terus menembaki para peserta Aksi Damai.




"Hentikan tembakan! Hai polisi, jangan tembaki mahasiswa. Jangan tembaki para ulama. Jangan bunuh rakyatmu."

Suara itu semakin kencang dan deras, lalu dilanjutkan lantunan dzikir "Subhanallahi walhamdulillahi wa laa ilaha illallahu wallahu akbar" dengan suara yang berbeda (bukan suara Habieb Rizieq).

Dalam sepanjang perjalanan mundur itu, para peserta aksi damai bertanya-tanya bagaimana kondisi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab ketika Aksi Bela Islam 4 November lalu yang berakhir dengan sedikit kericuhan., "Bagaimana kondisi Habieb Rizieq Syihab? Apakah beliau aman? Ataukah terkena tembakan aparat keamanan?"

Sewaktu chaos di depan istana terjadi banyak berseliweran informasi kalau ustadz A terluka, Syaikh B pingsan, namun informasi soal bagaimana Habib Rizieq tidak banyak diketahui.

Seorang anggota Forjim (Forum Jurnalis Muslim), Sabtu kemarin (5/11/2016) mendapat cerita langsung dari ustadz Arifin Ilham bagaimana kondisi Habib Rizieq sewaktu insiden chaos terjadi di depan istana Jumat lalu.

Ustadz Arifin Ilham bercerita, bahwa pada aksi bela Islam Jumat lalu, Allah menunjukkan karomahnya lewat Habib Rizieq. Salah satu karomah Habib Rizieq adalah, hanya beliau dan orang-orang yang ada di sekitar beliau yang tidak terkena efek gas air mata meski Habib tidak mengoleskan odol di wajahnya. Padahal seperti kita tahu beliau berada di paling depan.

“Wali Allah selalu diberi karomah, jangan ingkari itu. Dosa hukumnya mengingkari karomah wali Allah,” ujar Arifin Ilham.

Arifin Ilham menyatakan bahwa dengan fakta seperti ini, dirinya heran masih ada saja yang sibuk menghina Habib Rizieq baik dari kubu liberal maupun kubu Wahabi garis keras.

“Apa ga takut hidupnya disulitkan Allah, karena siapa yang memerangi wali Allah maka Allah akan perangi,” tegas Arifin.

Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra ini juga memberi nasehat kepada seluruh umat Islam, jika marah, marahlah karena Allah bukan karena nafsu.

“Saya ingin sekali pegang dada Ahok, saya berdoa biar ada hidayah buat dia. Inilah marahnya ulama, bukan sekedar teriak-teriak ingin bunuh, kalau marah seperti ini marah karena nafsu,” tandas beliau.

Subhanallah, seperti itulah peristiwa menarik pada 4 November di Jakarta. Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari ini semua sehingga mampu meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Amin....
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar