Sebagai negara terbesar ke 14 di dunia, atau pertama di Asia Tenggara. Indonesia memiliki banyak sekali kultur atau budaya yang beraneka ragam. Sampai masalah makanan pun di berbagai daerah di seluruh pelosok Indonesia memiliki makanan - makanan khas tersendiri. Jadi tak heran, jika makanan no. 1 di dunia ada di Indonesia, yaitu rendang. Karena masyarakat Indonesia sejak dulu memasak sudah menjadi keseharian dan kebiasaan, baik itu laki - laki maupun perempuan, dari ujung barat (Aceh) sampai timur (Papua).
Kali ini kita akan membahas makanan khas yang berada di sebuah provinsi dan terletak di ujung utara pulau Sumatera, Aceh. Kota Aceh memiliki banyak sekali macam - macam makanan khas di daerah tersebut dengan ciri khas masing - masing. untuk lebih lengkapnya, yuk kita simak beberapa makanan khas di provinsi Aceh ini.
1. Keumamah
Keumamah adalah masakan khas Aceh yang dibuat dari bahan baku ikan. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan tongkol yang dikeringka dengan cara dijemur, lalu direbus dan kemudian disalai. Ikan kering ini diiris tipis - tipis dan dimasak dengan kentang dalam kuah kari yang kental. Orang luar Aceh sering menyebutnya ikan kayu. Bumbu-bumbu lain yang digunakan antara lain asam sunti, salam koja, cabai rawit dan cabai hijau.
2. Manisan pala
Kali ini kita akan membahas makanan khas yang berada di sebuah provinsi dan terletak di ujung utara pulau Sumatera, Aceh. Kota Aceh memiliki banyak sekali macam - macam makanan khas di daerah tersebut dengan ciri khas masing - masing. untuk lebih lengkapnya, yuk kita simak beberapa makanan khas di provinsi Aceh ini.
1. Keumamah
Keumamah adalah masakan khas Aceh yang dibuat dari bahan baku ikan. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan tongkol yang dikeringka dengan cara dijemur, lalu direbus dan kemudian disalai. Ikan kering ini diiris tipis - tipis dan dimasak dengan kentang dalam kuah kari yang kental. Orang luar Aceh sering menyebutnya ikan kayu. Bumbu-bumbu lain yang digunakan antara lain asam sunti, salam koja, cabai rawit dan cabai hijau.
2. Manisan pala
Manisan pala merupakan salah satu jenis makanan khas aceh,
dan juga merupakan makanan ringan yang tergolong dalam kelompok manisan
buah-buahan. Usaha pembuatan manisan pala tidak memerlukan teknologi yang sulit
dan pembuatannya cukup mudah, oleh karena itu usaha ini mudah dilakukan oleh
para pengusaha baru.
Pembuatan manisan pala umumnya dilakukan oleh pengusaha kecil di daerah penghasil pala. Kabupaten Aceh Selatan adalah kabupaten penghasil komoditi pala terbesar di Aceh bahkan di Pulau Sumatera. Selain diolah menjadi manisan dan sirup, pala dapat dibuat juga menjadi minyak pala yang berkhasiat tinggi untuk mengobati luka. Bahkan kini kue dan kembang gula pun dapat dibuat dari buah pala.
3. Sanger
Sanger adalah sejenis minuman yang hanya ada di Aceh. Sanger
atau juga sering di sebut kopi sanger ini secara umum mirip dengan capucino,
tapi menurut saya jauh lebih nikmat kopi sanger ini. Selain itu jika kita melihat
sekilas maka sanger ini akan sangatlah tampak seperti kopi susu biasa, tetapi
jika kita menilik dari rasanya, kopi sanger ini memiliki rasa yang sangat khas
dan berbeda dari rasa kopi lainnya.
Memang dari dahulu Aceh ini terkenal dengan khas kopi saring/tarik-nya. Bagi para pecinta kopi sejati pasti akan segera dapat merasakan bedanya, apabila sudah merasakan kopi Aceh. Warung yang paling terkenal dalam menyajikan jenis minuman ini adalah warung solong di kawasan Ulee Kareng dan Chek Yuke di kawasan Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
4. Kembang loyang
Kembang loyang ini terbuat dari tepung roti yang di campur
dengan gula dan telur serta pati santan. Adonan ini diaduk hingga rata lalu
cetakan kembang loyang dicelupkan ke dalam adonan kemudian digoreng ke dalam
penggorengan. Kue ini sering kita jumpai disaat ada acara hajatan, tidak
ketinggalan juga dipelosok-pelosok desa di Aceh kue sangat setia untuk menemani
pada hari-hari besar agama, seperti waktu lebaran, serta cocok dinikmati pada
waktu-waktu santai bersama keluarga.
5. Lepat
Lepat, makanan ini di buat dari tepung ketan yang diisi
dengan gula merah hingga kalis, kemudian di bungkus dengan menggunakan daun
pisang dan di bagian tengahnya di beri kelapa parut yang telah di gongseng
dengan gula yang di namakan inti lalu di kukus hingga matang. Lepat khusus di
sajikan pada hari-hari tertentu pada masyarakat Gayo terutama menjelang puasa
(megang) dan lebaran, makanan ini tahan lama jika di asapi dapat bertahan sampai
2 minggu.
6. Rujak Aceh
Samalanga
Keunikan rujak Aceh pada umumnya memiliki keistimewaannya
yang terletak pada cita rasanya yang asam, manis dan pedas. Bahan-bahan yang
digunakan memang relatif sama seperti pembuatan rujak pada umumnya, yang
terdiri dari buah mangga, pepaya, kedondong, bengkuang, jambu air, nenas, dan
timun, namun bumbu-bumbu yang digunakan, memiliki ciri khas tersendiri seperti
garam, cabe rawet, asam jawa, gula aren (merah) yang cair, kacang tanah dan
pisang monyet (pisang batu) atau rumbia (salak Aceh).
Yang menarik dari rujak Aceh Samalanga ini, di atas tempat ulekan yang besar terbuat dari batu itu bisa menampung untuk 50 porsi rujak, ada juga ulekan yang digunakan biasanya yang terbuat dari kayu jati. Cara penyajiannya rujak biasanya memang ddilakukan dengan dua cara, yaitu pertama ditaruh di dalam piring dan yang kedua ditaruh di atas daun pisang.
7. Bohromrom
Bohromrom atau dikenal juga dengan kue boh duek beudeh, kue
ini terbuat dari tepung ketan yang dibalut dengan parutan kelapa. Cara
membuatnya sangat mudah. Campurkan tepung ketan, garam dan air panas. Aduk
hingga rata. Tuang air dingin, aduk hingga adonan kalis. Ambil satu sendok teh
adonan isi dengan bahan isian yakni gula jawa. Bulatkan dan panaskan air
bersama daun pandan hingga mendidih. Masukkan adonan, angkat, gulingkan diatas
kelapa parut lalu sajikan.
8. Mie Aceh
Mie Aceh, satu jenis kuliner yang menggoda dari Aceh, dapat
dicicipi dengan dua cara, yakni di goreng atau direbus alias menggunakan kuah.
Untuk rasa bisa memilih sendiri, apakah ingin pedas atau tidak. Sebagai variasi
bisa meggunakan kepiting, daging atau seafood. Variasi inilah yang nanti
menentukan nama mienya.
9. Sate Matang
Sate matang sudah bergema di setiap kota seluruh Aceh, medan
bahkan Jakarta. Di mana ada masyarakat Aceh bermukim di kota-kota besar di
Indonesia. Pasti ada gerobak yang bertulis sate “sate matang” . Dinamakan sate
matang karena asalnya dari daerah Matang, Bireuen. Yang bikin special sate ini
karena makanya dengan kuah soto. Di Banda Aceh, banyak warung yang menyediakan
makanan ini, salah satunya adalah di Rex Peunanyong.
10. Kuah Pliek U
Kuah Pliek 'U adalah makan aceh yang sangat populer dengan
campuran berbagai rasa dan kaya akan vitamin serta zat-zat yang bisa
meningkatkan gairah dan kekebalan tubuh. Selain itu juga Kuah Pliek 'U juga
merupakan makanan yang melambangkan kekerabatan dan keanekaragaman dalam
masyarakat Aceh yang dapat disatukan dalam satu kuali, sehingga mengasilkan
rasa yang unik dan digemari oleh seluruh masyarakat di luruh dunia. kuah Pliek
'U juga merupakan media memperkenalkan hasil alam Aceh yang begitu kaya akan
jenis sayurnya sehingga dengan menyantap kuah Piek 'U berarti kita telah
menyantap seluruh sayuran yang ada di Aceh. Masakan ini wajib dimakan, karena
pergi ke Aceh tanpa makan Kuah Pliek 'U, sama seperti belum pergi ke Aceh.
11. Gulai Kambing
Gulai kambing Aceh mempunyai rasa yang khas, karena memakai
bumbu khas Aceh. dimasak dengan menggunakan kuali besi yang besar dan terus di
panaskan. Artinya kapanpun anda pesan gulai kambing selalu dihidangkan dalam
keadaan panas, daging kambing nya pun empuk dan tidak bau.
Anda juga akan di hidangkan daging rebus cincang yang di campur dengan bawang dan cabe rawit tumbuk serta jeruk nipis sebagai pelengkap gulai kambing. Kalo berkunjung ke Banda Aceh jangan lupa untuk mencicipi hidangan yang satu ini.
12. Kuah Masam Keu-eung
Masakan Asam Pedas adalah masakan yang ada hampir diseluruh
Indonesia, bahkan Asia Tenggara dengan nama bermacam-macam. Di Aceh Masakan ini
bernama Asam Keueung atau Masam Keueung yang arti secara harfiah adalah Masam
Pedas.
13. Kuah Sie Itek
Masakan Itik atau Bebek sangat banyak ragam dan macamnya di
Nusantara. Tapi yang ini jelas beda karena masakan bebek ini punya resep
sendiri dari Aceh. Gule itek dari Aceh yang paling terkenal datang dari Bireun
di daerah ini bumbunya sangat terasa. Penasaran? Anda bisa langsung mencobanya
di restoran-restoran khas Aceh yang ada di sekitar tempat tinggal anda
14. Ayam Tangkap
Ayam tangkap merupakan makanan khas Aceh Besar, terbuat dari
ayam yang di goreng dengan cabe hijau dan daun Teumuru atau Salam Koja atau
Daun Kari (orang Aceh menyebutnya Teumuru sementara 2 nama lainnya saya dapat
dari. Rasanya memang seperti ayam goreng biasa ditambahi aroma daun teumuru dan
cabai hijau sehingga mempunyai sensasi rasa tersendiri. Ayamnya dipotong
kecil-kecil sehingga tersembunyi dibalik tumpukan daun teumuru dan cabai hijau
goreng serta taburan bawang goreng di atasnya, mungkin karena tersembunyi
itulah maka dinamakan ayam tangkap.
15. Martabak Aceh
Martabak ini adalah martabak khas Aceh yang berbeda dari
martabak yang biasa kita kenal. Bagaimana dengan cita rasa makanannya?
Martabaknya tentu berbeda dengan martabak yang biasa kita temui. Dengan bahan
dasar roti Cane, Sedangkan martabaknya sepintas mirip dengan telor dadar biasa,
tapi ketika digigit baru terasa perbedaannya. Martabak ini menggunakan roti
cane sebagai "kulitnya", dan dengan rasa yang gurih dan sedikit
pedas, martabak aceh ini enak untuk disantap sebagai cemilan dan Sangat dianjurkan
dinikmati dengan Coffee.
16. Ungkot Kemamah
Ungkot Kemamah merupakan masakan khas Aceh lainnya dengan
cita rasanya yang sangat menantang. Persis seperti bentuknya, ikan kemamah
terbuat dari ikan tuna yang telah direbus dan dikeringkan yang kemudian diiris-iris.
Ikan kemamah dapat dimasak dengan menggunakan berbagai bahan masakan, seperti
santan kelapa, kentang, cabai hijau dan bahan rempahan lainnya. Selama perang
Aceh melawan Belanda di hutan belantara, jenis masakan ini sangat terkenal
karena sangat mudah dibawa dan dimasak.
17. Kue Adee / Bingkang
Kue tradisional sejenis bingkang manis ini, hanya bisa
ditemui di Aceh, khususnya di kawasan kabupaten Pidie Jaya. Namanya pun tak
susah untuk dilafal, yakni Adee. Sepintas kue ini mirip dengan bingkang. Adee bisa menjadi
paduan enak saat menyeruput segelas kopi atau teh. Juga bisa menjadi hidangan
istimewa untuk menjamu tamu. Atau pun sebagai oleh-oleh untuk teman dan kerabat
di luar kota.
18. Kue Timphan
Hidangan kue khas Aceh disaat lebaran atau hari raya baik
hari raya Idul fitri maupun Idul Adha, Timphan ini dibuat 1 atau 2 hari sebelum
lebaran dan daya tahannya bisa mencapai lebih kurang seminngu,Timphan adalah
menu hidangan utama buat tamu yang berkunjung kerumah saat lebaran. Timphan yang merupakan makanan lembek berbalut daun pisang
muda ini yang paling terkenal adalah Timphan rasa srikaya. Sebelum menjelang
lebaran bisanya ibu-ibu sudah menyiapkan daun pisang muda baik memetik di kebun
atau beli dipasar
19. Keukarah
Keukarah atau karah adalah penganan terbuat dari campuran
tempung dan santan berbentuk lembing berukuran satu telapak tangan orang
dewasa. Kue ini adalah salah satu jajanan khas Aceh yang mirip dengan serabut
atau sarang burung. Rasanya sangat renyah, manis, garing, dan rapuh. Karena
bentuknya yang unik, kue ini sering dijadikan oleh-oleh yang bisa dibawa ke
mana saja.
Penyajian kue ini sering dijumpai pada pesta pernikahan sebagai hantaran dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Selain itu menjelang hari raya atau acara adat dan Kenduri Aceh,kue ini juga tak pernah absen dalam penyajian kudapan Penyajian kudapan ini juga dapat ditemui pada acara penyambutan tamu atau sebagai teman minum teh.
20. Bhoi
Bhoi adalah bolu khas dari Aceh. Penganan ini memiliki
bentuk aneka ragam. Ada yang berbentuk Bunga, Bintang, Hewan dan sebagainya.
Ciri khas Kue boi ini adalah teksturnya yang kasar dan ukurannya yang lebih
kecil serta padat jika dibandingkan dengan kue yang lainnya. Dahulu kue Bhoi ini biasa dijadikan seserahan yang diberikan
oleh mempelai pria kepada mempelai
wanita pada acara pernikahan.
Tapi seiring dengan perkembangan zaman,
Kue ini beralih fungsi menjadi buah tangan jika berkunjung ke rumah sanak
saudara, Khitanan maupun Kelahiran.