Akan tetapi fakta yang terjadi saat ini justru malah sangat jauh dari apa yang di cita-citakan masyarakat sebab para generasi muda yang diharapkan negeri ini kini telah terkontaminasi oleh maraknya budaya-budaya asing yang telah menyebar dan mengakar di Indonesia. Mengapa hal itu bisa terjadi ??
Yang terjadi saat ini adalah tontonan jadi tuntunan sedangkan tuntunan jadi tontonan. Saya contohkan seperti kecanggihan tekhnologi yang mestinya menjadi tontonan kini di jadikan tuntunan oleh mereka untuk mengadopsi budaya-budaya asing tanpa menfilter budaya tersebut terlebih dahulu, sehingga tak jarang kita jumpai para generasi muda dengan gaya rambut sorong atau bahasa mudanya “Punk” sedangkan tausiyah-tausiyah islami yang di adakan oleh sekelompok masyarakat hanya dijadikan tontonan oleh mereka bahkan dijadikan kesempatan untuk janjian dengan cewek ataupun cowoknya. Itulah fakta yang terjadi saat ini sungguh ironis bukan ??
Kurangnya pendidikan agama baik dilingkungan formal dalam hal ini sekolah maupun pendidikan informal yakni keluarga dan masyarakat juga merupakan salah satu penyebab merosotnya moral generasi bangsa karena dalam dunia pendidikan mata pelajaran agama hanya dua atau tiga jam saja dalam seminggu itupun pendidikan agama terpadu sehingga pemerintah beserta menteri pendidikan perlu untuk merombak kembali sistem pendidikan untuk membenahi moralitas generasi bangsa yang rata-rata dialami oleh para generasi muda.
Selain itu, mudahnya produk-produk bangsa asing yang masuk ke dalam negeri juga merupakan salah satu penyebab utama merosotnya moral generasi bangsa serta mereka dapat dengan mudah mengkonsumsi dan memakai produk-produk luar negeri bahkan mereka lebih membanggakan produk-produk luar negeri daripada produk-produk dalam negeri seperti misalnya dalam dunia mode, kebanyakan dari pada generasi muda yang lebih bangga menggunakan baju ataupun sepatu yang kualitas iimpor daripada produk baju ataupun sepatu dalam negeri.
Yang tak kalah penting juga adalah mereka para generasi muda telah mengadopsi budaya-budaya barat dan merealisasikannya di Indonesia bahkan hal itu telah mengakar dalam jiwa generasi muda seperti: pada Tahun Baru Masehi pada awal Januari, mereka dengan bangga merayakannya semalam penuh di pusat-pusat kota “Arek Lancor” (Pamekasan), pada pertengahan Februari kembali merayakan hari Valentine yang mereka yakini sebagai hari kasih sayang padahal, kasih sayang itu bisa kita dapatkan serta kita realisasikan dalam kehidupan sehari-hari beberapa budaya asing laninya. Sementara ketika tahun baru Hijriyah sangat jarang kita jumpai generasi muda yang berbondong-bondong memasuki masjid melakukan khotmil Qur’an bersama untuk merayakannya.
Merosotnya moralitas bangsa juga menimbulkan berbagai macam permasalahan di negeri ini, mereka mulai mau minum minuman keras, seks bebas yang semakin marak bahkan secara sadar mereka rekam yang kemudian disebarkan di internet tanpa rasa malu sedikitpun, menjadikan aborsi sebagai hal biasa hingga mereka terjangkit HIV AIDS karena sering gonta ganti pasangan, bahkan mereka marak mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Hal tersebut bukanlah hal yang tabu dikalangan para pemuda. Latas apa usaha pemerintah mengatasi masalah ini ??
Generasi muda adalah harapan terakhir bangsa tuk memimpin negeri ini menjadi negara yang lebih baik, sehingga dari inilah saya mencoba memberikan beberapa solusi terhadap negeri ini seperti: memberi mereka pelatihan serta penyadaran terhadap jiwa mereka tentang pentingnya sikap solidaritas, perlunya menumbuhkan rasa Nasionalisme serta Patriotisme terhadap negeri ini, mengembangkan pola pikir mereka sehingga mereka punya kemauan untuk berjuang melawan kaum komunisme, memupuk sikap tenggang rasa serta meningkatkan pendidikan agama baik dilingkungan formal maupun informal.
Saat ini, pemerintah mulai menerapkan pendidikan berkarakter untuk warga negara Indonesia khususnya para generasi muda yang sebenarnya pendidikan tersebut telah ada dan terlaksana pada tahun 1968 yang mana pada saat itu dikenal dengan istilah pendidikan moral dan pancasila. Artinya pada waktu itu pendidikan moral dikaitkan dengan pancasila agar mereka mampu menumbuh kembangkan sikap serta rasa nasionalisme dalam diri mereka.
Selain itu, orang tua juga harus berperan aktif dalam mendidik putra putrinya menjadi generasi yang lebih baik, tidak larut dalam pergaulan bebas, mengontrol mereka setiap saat serta ketika menfasilitasi mereka hendaklah diimbangi dengan pengawasan seperti contohnya handphone hendaklah orang tua untuk mengontrol mereka sehingga tidak membuka situs-situs terlarang.
Orang tua juga harus mengetahui lingkungan sekitarnya sehingga putra-putrinya mampu beradaptasi dengan lingkungannya secara baik. Dalam hal ini orang tua juga harus mengetahui dengan siapa anaknya bergaul karena saat ini banyak generasi muda yang luput dari pengawasan orang tua dan terjerumus dalam pergaulan bebas yang berujung pada hal-hal yang negatif.
Sementara pemerintah harus kemballi mengadakan kontrol serta pengawasan terhadap produk-produk luar negeri seperti pengawasan dan kontrol yang dilakukan pada masa pemerintahan bung Karno dan pak Soeharto dengan memberikan bea cukai terhadap barang-barang luar negeri serta layak tidaknya barang tersebut bagi rakyat Indonesia begitu juga dengan budaya yang kini mulai merosot dan tergeser dari pemikiran generasi muda, pemerintah harus menelaah budaya-budaya asing yang mulai masuk ke Indonesia serta lebih menanamkan warisan budaya kepada generasi muda agar mereka mampu menjaga serta melestarikannya agar tidak lagi diadopsi oleh bangsa lain.
Dari uraian diatas, pemerintah serta orang tua berperan penting untuk selalu mengontrol dan mengawasi putra-putri Indonesia demi terciptanya generasi cerdas, menetaskan generasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa yang menjadi warisan utama negeri ini serta orang ntuapun harus menjadi figur yang baik bagi mereka sehingga nantinya mereka mampu mengatur serta mengolah kekayaan alam Indonesia secara mandiri tanpa mengesampingkan ideologi negara yang merupakan negara kesatuan.
Pemerintah juga harus lebih memperhatikan pendidikan Indonesia saat ini agar nantinya mereka para penerus bangsa mampu menegakkan pilar-pilar bangsa secara adil, makmur dan merata serta tercipta sebuah bangsa yang unggul dalam prestasi yang didampingi oleh kecanggihan tekhnologi serta berlandaskan iman dan taqwa. Selain itu para generasi juga harus mempunyai kemauan dan kerja keras untuk bisa mewujudkan perubahan bagi Indonesia ke dalam ranah yang lebih baik, siapkan mental serta pola pikir untuk menghadapi era global yang penuh dengan tantangan serta rintangan.
By : Ann El Sant