Sebagai negara yang kaya akan suku dan budaya, Indonesia memiliki
banyak sekali rumah adat yang berbeda-beda dan tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Sepeti di Sumatera, kamu dapat menjumpai rumah gadang, rumah balai batak, rumah
nuwo, dan masih banyak lagi. Berpindah ke sisi timur, kamu akan menjumpai rumah
honai, rumah baileo, dan rumah sasadu.
Begitu banyak sekali suku dan kebudayaan di Indonesia,
sehingga setiap suku memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda dan unik. Tidak
hanya itu, bahkan di Jawa sendiri memiliki banyak sekali keunikan dalam
berbagai hal. Seperti dalam acara pernikahan, sunatan, hingga makanan dan
bangunan. Itu baru Jawa, apalagi jika ditambah dengan suku – suku lainnya di
seluruh Indonesia.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang rumah – rumah yang
menjadi adat di Jawa Tengah. Banyak orang mengira rumah adat Jawa Tenganh hanya
sebatas rumah Joglo ssaja, tapi ternyata ada rumah – rumah adat lain yang
menjadi adat di suku Jawa ini. Langsung aja kita simak beberapa rumah adat di
Jawa Tengah ini.
1. Rumah adat joglo
Rumah Joglo adalah salah satu rumah adat Jawa Tengah yang
paling terkenal jika dibandingkan dengan yang lainnya. Hingga sekarang Rumah adat
Joglo ini masih bisa kita temui dengan mudah. Rumah Joglo memiliki ciri khas,
yaitu teras yang luas tanpa sekat di bagian depan, bentuknya berupa persegi
panjang, dan pintunya terletak tepat di bagian tengah.
Di masa lalu, rumah joglo melambangkan kekayaan pemiliknya.
Tak heran karena rumah ini hanya dimiliki oleh orang-orang kelas atas pada
masanya. Rumah joglo memiliki empat tiang utama di tengah-tengah. Tiang itu
disebut dengan istilah saka guru. Teras depan yang luas berfungsi sebagai tempat
penyelenggaraan acara dari si pemilik rumah. Misalnya pagelaran wayang,
pernikahan, hajatan, tempat pertemuan, dan kantor.
2. Rumah adat panggangpe
Ada lagi rumah adat jawa yang lain dan populer
yaitu panggangpe. Panggangpe ini memiliki empat atau enam tiang. Separuh
tiang yang depan sengaja dibuat lebih pendek daripada tiang di bagian belakang.
Orang Jawa zaman dulu umumnya menggunakan rumah panggangpe
untuk didirikan sebagai kios dan warung. Rumah panggang pe masih terbagi lagi
menjadi enam tipe, yaitu panggangpe gedhang salirang, empyak satangkep,
gedhang satangkep, cere gancet, trajumas, dan barengan.
Panggangpe gedhang salirang, empyak satangkep, gedhang setangkep,
dan cere gancet memiliki beberapa kesamaan. Ketiganya terdiri dari dua rumah
panggangpe yang disatukan. Tipe trajumas ialah panggang pe yang punya enam
tiang penyangga. Sedangkan tipe barengan merupakan dua atau lebih panggangpe
yang berderet-deret.
3. Rumah adat tajug
Rumah adat di Jawa Tengah pasti memiliki makna dan fungsinya
masing-masing. Rumah joglo memiliki fungsi yang berbeda dengan rumah panggang
pe. Demikian juga dengan rumah tajug. Tipe tajug ini khusus digunakan untuk
masjid dan bangunan-bangunan suci lainnya. Orang biasa tidak diperkenankan
membangun rumah dengan tipe ini karena rumah tajug termasuk tempat yang
disucikan.
Ciri rumah tajug yaitu bentuk atapnya runcing, bentuknya
seperti bujur sangkar (bukan persegi panjang). Tajug memiliki kurang lebih
sekitar 13 tipe di antaranya towan boni, masjid dan cungkup, semar sinongsong,
lambang sari, mangkurat, ceblokan, semar tinandu, dll. Salah satu masjid dengan
tipe tajug yang bisa Wovger kunjungi yaitu Masjid Agung Demak di Kabupaten
Demak.
4. Rumah adat kampung
Rumah adat kampung ini hampir mirip seperti dua rumah panggang
pe yang disatukan. Ciri rumah adat kampung ini memiliki dua teras, yaitu di
depan dan di belakang. Ciri khas lainnya, tiang rumah ini terdiri dari
kelipatan empat dimulai dari angka 8. Jadi jumlah tiangnya bisa 8, 12, 16, 20,
dan kelipatannya.
Seperti rumah adat lainnya, rumah kampung ini juga dibagi
menjadi banyak tipe. Tidak kurang dari 13 tipe, di antaranya kampung pokok,
pacul gowang, dara gepak, gajah ngombe, apitan, dsb. Rumah kampung merupakan
rumah yang dimiliki rakyat jelata alias dari kalangan orang biasa.
5. Rumah adat limasan
Rumah adat yang terakhir adalah rumah adat Limasan.
Dinamakan limasan karena bentuk atapnya yang seperti limas. Atap rumah limasan
memiliki empat sisi. Rumah ini banyak juga ditemui di jawa. Seperti kampung,
rumah limas dimiliki oleh kalangan orang biasa.
Rumah limasan terbagi menjadi beberapa tipe di antaranya
limasan lawakan, gajah njerum, gajah mungkur, klabang nyander, semar
pinondhong, lambang sari, dsb.
Nah, sekarang kita semua sudah tau kan mengenai Rumah adat
yang berada di Jawa Tengah. Dengan mengenal dan mengetahui budaya dan adat di
sekitar kita, kita akan memiliki wawasan luas dan semakin cinta dengan Negara
kita tercinta. Karena dengan banyaknya suku dan budaya kita bisa saling
mengenal dan memiliki banyak pengalaman.